www.tribunsatu.com
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara - Indeks Berita
 
PERSONIL YONIF 132/BS LAKSANAKAN SHOLAT JUM'AT BERSAMA MASYARAKAT DI MASJID AL-MUKHLISHIN DESA MUARA UWAI KOTA BANGKINANG.
Jumat, 04-01-2019 - 16:30:09 WIB
TERKAIT:
   
 

Bangkinang, Tribunsatu.com 04.01.19 - Prajurit Yonif 132/BS melaksanakan sholat jum'at berjamaah bersama masyarakat di masjid Al-Mukhlisin desa muara Uwai kota bangkinang, kegiatan sholat jum'at ini adalah kegiatan rutin satuan untuk selalu menghadiri sholat jum'at berjamaah di lingkungan sekitar Batalyon Infanteri 132/BS,

Sholat jum'at ini juga bertujuan untuk selalu menjaga silahturahmi masyarakat dan Prajurit Yonif 132/BS, Serta bertujuan bersama masyarakat lah TNI kuat. Dalam kegiatan sholat jum'at ini Ust,M.Fauzan, berceramah.


Syukur dalam Musibah
Syukur dapat pula bermakna kesabaran terhadap nikmat yang berbentuk musibah. Menumbuhkan kesadaran seperti ini sangat penting. Karena betapa banyak orang yang tersadar dari perjalanannya yang mengasyikkan setelah terantuk batu.


Betapa Ibnu Abbas, sang Rahib umat ini, merasa sangat bersyukur dengan hilang penglihatannya pada usia tua. Guru dari pada Ibnu Mubarok ini berujar sebuah kalimat yang pernah diucapkan oleh Rasulullah,

“Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan dua kekasihnya (kedua matanya), kemudian ia bersabar, niscaya Aku menggantikan keduanya (kedua matanya) dengan surga.” (HR. Bukhari no. 5653).


Bersyukur dalam musibah dengan menganggapnya sebagai nikmat dapat membuat diri senang dan jiwa tenang. Senangnya diri dan tenangnya jiwa akan membuat indah kehidupan. Kehidupan yang sementara jika terlihat indah, maka akan terisi dengan amal-amal yang menarik walaupun amal itu begitu berat.


Sabar dalam Nikmat
Ketika Umar bin Khattab menerima pasukannya yang kembali dengan membawa kemenangan yang gemilang, lalu dihadapkan pada harta ghanimah yang tidak terhitung jumlahnya, lantas menangis.


Para sahabat dan pasukan terheran dengan hal tersebut lantas bertanya mengapa Al Faruq menangis. Sahabat mulia yang didoakan keislamannya oleh Rasulullah kemudian menjawab, “seandainya ini semua adalah kebaikan, mengapa tidak diberikan kepada Rasulullah SAW ketika beliau masih hidup.”


Demikianlah ketika nikmat disabari, akan membuat yang mendapat nikmat terkendali dari euforia yang melupakan akan Sang Pemberi Nikmat. Juga akan menghindarkan dari kesombongan Fir’aun, Namrudz dan Qorun. (Penrem 031/WB)



 
Berita Lainnya :
  • PERSONIL YONIF 132/BS LAKSANAKAN SHOLAT JUM'AT BERSAMA MASYARAKAT DI MASJID AL-MUKHLISHIN DESA MUARA UWAI KOTA BANGKINANG.
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Tokoh - Opini - Galeri - Advertorial Indeks Berita
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2020 PT. HESTI TRIBUNSATU PERS, All Rights Reserved