Pelalawan -Tribunsatu.com Ukui Pepos program rumah sehat layak huni RSLH yang di gagas oleh pemerintah pusat dari anggaran APBN di seluruh indonesia dari aceh sampai kepapua yang di kelola oleh PUPR propinsi masing masing banyak menuai kritikan dari LSM dan Masyarakat yang di daerah masing - masing karena organisasi ini yang tau persis seperti apa kejadiannya di lapangan di desa bukit gajah.

Sabtu 22 Desember 2018 salah satunya seperti di desa bukit gajah kecamatan ukui kabupaten Pelalawan propinsi riau yang mendapatkan rumah bantuan tersebut ,"orang - orang yang masih sangat produtip atau masih sangat bugar sehat sangat di sayangkan di desa bukit gajah yang mendapatkan bantuan rumah sehat layak huni masih muda semua salah satunya (OT) baru berumur kurang lebih 40 tahunan dapat bantuan rumah RSLH dan sebagian nya ada yang punya kebun alias ladang dan punya kendaraan roda dua lebih dari satu dan sebagian nya ada yang punya usaha juga pungkasnya.

Seharusnya orang - orang seperti ini tidak layak untuk mendapatkan rumah bantuan tersebut masih banyak warga lain yang lebih layak mendapatkan, namun tak mendapatkannya, "Tapi kenyataan nya saat di konfirmasi Rudi Anggota LPM melalui WahsAppnya tidak merespon konfirmasi Wartawan Tribunsatu.com

Masyarakat desa bukit gajah Kecamatan Ukui merasa kecewa atas pengurus yang mendata di desa mereka asal - asalan dan tidak akurat ada di antara warga yang dapat bantuan rumah layak huni sementara memiliki kebun sawit dan kebun karet lebih dari 1 hektar dan bukan bantuan ini saja yang asal asalan yang di usulkan oleh pengurus data masyarakat miskin yang ada di desa bukit gajah.

Data orang Miskin yang di ajukan oleh Pengurus ke Pemerintah tidak sesuai dengan Fakta di Lapangan, banyak yang tidak masuk diakal ujar Masyarakat yang tidak mau di Publikasikan Namanya kepada Wartawan Tribunsatu.com.

Salah satunya pemanen sawit yang gajinya lebih dari 5 juta kok bisa masuk data orang miskin inikan sudah tidak jelas dan seperti apa yang di data oleh pengurus LPM Desa Bukit Gajah Masyarakat berharap kepada Aparat Desa yang baru ini agar mengusulkan kembali data yang akurat yang sesuai di lapangan dan tampa pilih bulu suku dan ras karna di kabupaten pelalawan di negeri seiya sekata semuanya sama saja ujar Masyarakat yang tidak mau di publikasikan namanya.

Setelah dikonfirmasi tanggapan dari kadus suka jadi Gianto dia tidak tau dan di hubungi ketua TPK Pariono yang juga ketua RW Di nomor hp 0853 7660xxxx tidak merespon sama sekali Sampai berita ini tayang (Tim)