Marok Tua Lingga, m.Tribunsatu.com - Tindakan Kades Marok Tua (Nurdin) yang telah menerbikan Surat Dukungan Masyarakat Desa Marok Tua terhadap kegiatan pelaksanaan pembangunan Budidaya Tambak Udang, Budidaya Air Tawar,air laut dan perikanan air laut yang akan dilaksanakan oleh PT. Global Worldlyken Indonesia (PT. GWI), bekerjasama dengan PT. Pembangunan Selingsing Mandiri (PT. PSM) BUMD milik Kabupaten Lingga di Desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga telah melahirkan kontraversi dan penerbitan Surat Dukungan itu terkesan rekayasa.


Kejadianpenerbitan Surat Dukungan tersebut itu telah menuai kecaman keras dari sebagian besar masyarakat, Para Ketua RW dan Ketua RT serta beberapa Tokoh Masyarakat Desa Marok Tua,termasuk Ketua BPD desa Marok Tua yang enggan menandatangani surat dukungan tersebut, ke engganan Ketua BPD ini diketahui sesuai penjelasan dari beberapa orang sumber yang namanya enggan untuk disebutkan disini (red), ditambah lagi keterangan dari sumber berita ini,bahwa dengan terbitnya surat dukungan yang telah disampaikan Kepala Desa Marok Tua kepada Ketua BPD marok Tua untuk ditanda tangani, memaksa Ketua BPD melakukan surat undangan yang serupa surat pemanggilan kepada Kades untuk memberikan penjelasan tentang surat dukungan yang akan ditanda tanganinya itu, bahkan surat undangan panggilan kepada Kades sudah dua kali disampaikan Ketua BPD, namun sampai berita ini ditayangkan belum juga Kades memenuhi panggilan Ketua BPD tersebut, selasa (26/7/22)


Disamping itu dan berkenaan dengan terbitnya Surat Dukungan dari Masyarakat atas perihal tersebut itu,mengundang Bapak Safruddin mantan Kepala Desa Marok Tua angkat bicara "Pada prinsipnya saya mendukung program Budidaya tersebut yang akan dikembangkan didesa kami ini, dan dalam pandangan saya juga kegiatan perekonomian itu baik sekali untuk kemajuan desa kami ini dan juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,terutama masyarakat desa kami ini sebagai daerah yang berdampak atas usaha itu, jujur saya pribadi mendukung rencana usaha Tambak udang dan sebagainya itu,tapi yang sangat saya sesalkan adalah sikap ada kesan main hakim sendiri dari Kades saat ini, beliau membuat surat dukungan atas nama masyarakat, dan pertanyaan saya.


Kapan pihak desa ada mengundang masyarakat untuk membuat dukungan atas akan dimulainya kegiatan tambak udang itu? dan yang lebih parah lagi ada seorang Ketua RW dan Ketua RT yang berani bertandatangan dengan menyatakan sikap bahwa mereka sebagai perwakilan para RW dan RT di Desa ini,jelas ini sikap telah menciptakan kebohongan publik, dan jelas ini terkesan pelanggaran karena telah melakukan pernyataan yg cacat dan ada kesan rekayasa,dan apakah itu bukan satu kebohongan?" pungkas Safruddin,selasa (26/7/22)


Ungkapnya lagi "Apa lagi 3 poin isi pernyataan sebagaimana tersebut didalam surat dukungan itu, jelas telah jauh melenceng, bahkan terkesan pihak Pemerintah desa telah ada upaya membebankan segala persoalan tanggung jawab kepada masyarakat, jelas ini seperti bom waktu saja yang diciptakan oleh Kades kami itu untuk masyarakat, dan tentu saya keberatan kalau semua beban dipikulkan kepundak masyarakat, jelas saya yang notabenenya sebagai mantan pemimpin juga di desa ini tidak bisa menerima sikap arogan oknum Kades tersebut.


Dan kepada pihak yang berkompoten jika berkeinginan untuk mengetahui hal ini,benar apa salah yg saya paparkan ini?,silahkan undang dan kumpulkan masyarakat dan Ketua RW dan Ketua RT didesa Marok Tua ini,tanyakan kepada mereka, apa betul masyarakat sudah bertanda tangan untuk mendukung kegiatan tersebut? dan lagi pula jika memang masyarakat mendukung, mana? dan buktikan dengan adanya lembaran tanda tangan masyarakat, tapi kenyataannya nol, bohong itu karena surat dukungan tidak disertakan dengan lembaran tanda tangan masyarakat,ini sudah ada kesan melakukan manipulasi dan jelas ini menurut pendapat saya ada kesan kriminalnya karena ini satu kejahatan" jelas Mantan Kades kesal.

(EDI/KABIRO LINGGA)