Indragiri Hulu, ( tribunsatu.com ) – Ada indikasi permainan, di akui grading ‘ milik petani plasma, tak pernah di kembalikan dari Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ) PT.Mega Mega Nusa Inti Sawit.

Ketua KUD Maju Bersama, Arif mengatakan’ setiap Tandan Buah Segar ( TBS ) kelapa sawit yang diantar ke PKS, grading tak boleh di ambil kembali.

Bahkan pernah meminta dari perusahaan langsung yang bertujuan tidak ada grading, namun tetap muncul.ujarnya Kamis, ( 16/6-2022).

Disinggung alasan, perusahaan mengakui berdasarkan Permentan dan kesepakatan yang di buat pengurus koperasi terdahulu, namun tak pernah dapat di tunjukkan saat surat kesepakatan itu diminta KUD.

Bicara aturan sambungnya, pasal di Permentan tak mengatur wajib grading buah sawit tak bisa di kembalikan. Artinya itu hanya akal – akalan pihak perusahaan saja.

Apalagi KUD Maju Bersama, hampir rata – rata 100 ton tiap bulan grading, tapi yang dibayar hanya separuh dari jumlah tersebut.

Bayangkan jika 17 KUD yang bermitra plasma dengan PT.MNIS, jumlah ton grading setiap hari atau dalam perbulan di kali harga TBS yang hilang hak pekebun.

Artinya, bisa mencapai milyaran kerugian di alami tiap bulan dari jumlah KUD yang ada. Tapi masalah ini, akan berupaya mengambil langkah serta melakukan kordinasi dengan KUD lain.”pungkas Arif.

Senada Ketua KUD Karya Bersama, Jumakir mengakui TBS yang diantar ke PKS PT.MNIS, tak pernah bisa di kembalikan, tapi hanya di bayar separuh dari jumlah grading yang ada.

Hal tersebut yang membingungkan, ya pasti banyak rugi di alami pekebun jika hanya separuh di bayar perusahaan.”pungkasnya.

Sebelumnya Kordinator kebun plasma PT.MNSI, Burhan membenarkan buah grading tak di kembalikan, melainkan di bayar separuh harga.

Dan alasan tidak dapat di kembalikan buah grading tersebut, perusahaan merujuk pada Permentan tentang penetapan harga TBS.”tutup nada Burhan yang juga di dampingi Zul selaku Factory meneger PT.MNIS dengan singkat. ( Frasetia ).